Galungan adalah suatu upacara sakral bagi umat Hindu di Bali. Galungan memberikan kekuatan spiritual agar mampu membedakan mana dorongan hidup yang berasal dari adharma dan mana dari dharma
Galungan mempunyai arti Pawedalan Jagat atau Oton Gumi. Tidak berarti bahwa Gumi/ Jagad ini lahir pada hari Budha Keliwon Dungulan. Melainkan hari itulah yang ditetapkan agar umat Hindu di Bali menghaturkan terimakasih ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi. Berkat Beliaulah dapat terciptanya dunia serta segala isinya, dan telah berkenan menciptakan segala-galanya di dunia ini.
Hari raya Galungan yang jatuh setiap enam bulan sekali, yaitu pada Buda Kliwon Dungulan. Hari yang digunakan untuk memperingati kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widhi dan dengan segala manisfestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan kita.
Penjor yang identik dengan hari raya galungan, selalu dipasang di muka tiap-tiap perumahan, memperlihatkan suasana yang mengingatkan kita akan indahnya hari raya Galungan. Penjor merupakan aturan yang ditujukan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.
Kemenangan dharma atas adharma yang telah dirayakan setiap Galungan, hendaknyalah diserap dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dharma tidaklah hanya dibicarakan tapi dilaksanakan
Pada hari raya suci Galungan umat Hindu secara ritual dan spiritual melaksanakannya dengan suasana hati yang damai. Artinya dalam konteks tersebut kita hendaknya mampu instrospeksi diri siapa sesungguhnya jati diri kita. Inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu adalah wujud adharma yang harus kita hindari
Pada hari raya galungan biasanya umat hindu bersembahyang ke pura pura Tri Khayangan yaitu pura Dalem, pura Puseh, dan pura Desa.
Pada saat hari raya Galungan biasanya suasana persaudaraan makin terasa, karena pada hari galungan umat hindu menyempatkan untuk mengunjungi sanak saudara, krabat, ataupun teman untuk bersilahturahmi, untuk lebih mendekatkan diri mereka satu sama lain dan selalu menjaga hubungan baik antar sesama. [FAI]
Tweet
Artikel Berikut :
No comments:
Post a Comment